Mengenal Syekh Subakir Penumbal Tanah Jawa yang Terkenal di Kalangan Muslim Jawa

Source : borobudurnews.com

Tidak banyak yang tahu tentang awal mula penyebaran agama Islam di Tanah Jawa yang sebenarnya memerlukan banyak tenaga, salah satunya usaha dari Syekh Subakir. Saat ini makamnya ada di Gunung Tidar Magelang untuk mengenang jasanya terhadap penyebaran awal Islam di Pulau Jawa.

Beberapa Poin Tentang Syekh Subakir Leluhur yang Berjasa Bagi Pulau Jawa

Tanpa banyak masyarakat yang tahu, sebenarnya sejak dahulu Syekh Subakir sudah sangat dikenal oleh kalangan masyarakat Jawa. Mungkin ada di antara mereka bahkan memujanya karena jasa-jasanya dakam penyebaran Islam pertama kali di Jawa, dan berikut beberapa poin mengenai beliau.

1. Ulama Wali Songo Pertama Kali dari Persia

Source : kompas.com

Melansir dari sindonews.com, Syekh Subakir adalah Wali Songo pada periode pertama yang diutus oleh kesultanan Turki Utsmaniyah Sultan Muhammad I untuk menyebarkan agama Islam di salah satu wilayah Indonesia yaitu Pulau Jawa. Beliau lebih dikenal sebagai ulama besar penumbal Tanah Jawa.

Awal mulanya kisahnya ketika Sultan Muhammad I mendapat mimpi sebuah wangist untuk menyebarkan dakwah Islam ke Tanah Jawa dengan jumlah mubakigh Sembilan. Lalu dikumpulkan lah beberapa ulama berkemampuan lebih, namun selalu gagal dalam menyebarkannya karena kepercayaan masyarakat masih kental.

2. Penumbal Tanah Jawa yang Ternama

Source : dutaislam.com

Selain karena kepercayaan masyarakat yang masih sangat kental dan sulit dimasuki, konon melansir dari sindonews.com dahulu tanah Jawa dikuasaia oleh makhluk halus dan jin-jin. Mengingat dulu memang Jawa masih berupa hutan belantara sehingga sangat angker. Dari situlah lalu diutus Syekh Subakir.

Beliau terkenal ahli merukyah, ekologi, meteorologi dan ekologi yang asli Persia dan diutus secara khusus untuk menangani masalah gaib di Jawa. Berdasarkan Babad Tanah Jawa, sampainya di nusantara Syekh Subakir langsung menemukan penyebab utama gagalnya penyebaran yaitu dihalangi oleh jin dan kawan-kawannya.

3. Perwujudan Jin, Dedemit, dan Makhluk Halus Kala Itu

Source : travel.okezone.com

Melansir dari sindonews.com, kelompok jin serta para dedemit juga lelembut penjaga tanah Jawa bisa berubah wujud menjadi ombak besar yang mampu menenggelamkan kapal dan semua awaknya. Terkadang mereka juga datang berupa angin puting beliung, bahkan menjadi hewan buas konon mencelakakan ulama terdahulu.

Keberadaan mereka semua itu menjadi penghalang utama mengapa penyebaran agama Islam dahulu belum bisa secara luas hanya di berbagai masyarakat saja. Mendengar itu tentu saja Syekh Subakir mengambil tindakan dengan membawa sebuah batu dari Arab yang sudah dirajah.

4. Menggunakan Batu Hitam dari Arab sebagai Penumbal

Source : travel.tempo.co

Sudah dibahas sedikit tentang bagaimana Syekh Subakir memutuskan untuk melakukan penumbalan kepada Tanah Jawa dengan menggunakan sebuah batu hitam. Dilansir dari sindonews.com, namanya adalah Rajah Aji Kalacakra yang akhirnya diletakkan di tengah-tengah Pulau Jawa, Puncak Gunung Tidar.

Hingga saat ini Gunung Tidar yang terletak di Magelang terkenal sebagai titik sentral atau pakunya tanah Jawa. Efek dari dipasangnya batu tersebut menyebabkan alam berubah drastis selama tiga hari tiga malam membuat semua jin, dedemit, siluman banaspati, kuntilanak, dan lainnya mati dan hanyut.

5. Syekh Subakir Adu Kekuatan dengan Raja Bangsa Jin

Source : tribunnews.com

Kejadian tersebut tentunya mengambil perhatian dari Sabda Palon yaitu Raja bangsa jin saat itu, dia penasaran siapa penyebab kekacauan tersebut. Akhirnya Syekh Subakir berhadapan dengan Sabda Palon dan mengutarakan maksudnya yaitu mengusir para jin serta lelembut pengusik tanah Jawa.

Namanya saja Raja bangsa Jin pasti tidak akan terima, setelah perdebatan panjang keduanya adu kesaktian selama 40 hari 40 malam sehingga membuat sang Raja kewalahan lalu berunding. Sabda Palon memberikan syarat penyebaran tidak bersifat memaksa serta masyarakat tidak boleh meninggalkan budayanya.

6. Keberhasilan tidak Membuat Jin dan Lelembut Menghilang

Source : jogja.tribunnews.com

Hingga saat ini tetap saja ada wilayah angker di Pulau Jawa karena setelah pertarungan tersebut, jin dan lelembut bawahan Sabda Palon melarikan diri ke timur menunggu Gunung Merapi dan sebagian je alas Roban serta Gunung Srandil. Saat ini masyarakat masih sering menceritakan hal angker di sana.

 Keberhasilan menumbal Tanah Jawa membuat Syekh Subakir membukakan jalan kemudahan bagi Wali Songo periode pertama menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Namun keahliannya menjadi kefanatikan sehingga Syekh pada tahun 1462 Masehi memutuskan untuk pulang ke Persia.

Sampai saat ini pun makam Syekh Subakir yang berada di Gunung Tidar masih sering dikunjungi oleh beberapa peziarah untuk sekedar mengirim doa. Tidak banyak masyarakat Jawa khususnya mengetahui cerita sebelum keberadaan Wali Songo, sehingga menjadikan poin di atas sebagai tambahan ilmu jejak leluhur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *