Siapa Penghuni Pertama Pulau Jawa?

Peradaban suku Jawa sudah sangat maju dan jumlah populasinya pun empat puluh persen lebih dari jumlah penduduk di Indonesia. Namun pernahkah berpikir tentang siapa penghuni pertama di Pulau Jawa? Bahkan, terdapat beberapa teori dan pendapat terkait hal tersebut.

Penghuni Pertama Pulau Jawa

Tidak banyak orang yang tahu tentang asal usul suku Jawa. Jika ditengok dari Serat Paramayoga, kisah pewayangan tradisional dan juga melalui kaidah ilmu sejarah hal ini cukup sulit ditemukan kebenaran dan kevalidannya. Namun, mari kita kupas secara perlahan dari beberapa teori yang sudah ditemukan.

  1. Teori Pertama             

Pada tahun 2019 ditemukan bukti yang cukup menggemparkan. Pasalnya, para peneliti dari Balai Arkeologi kota Yogyakarta menemukan fosil manusia purba yang hidup 1,8 juta tahun silam di Bumiayu. Tentunya hal ini menggegerkan karena mengubah kronologi sejarah purba Pulau Jawa dan Nusantara.

Temuan ini diperkirakan lebih tua dari temuan sebelumnya di Sangiran. Hal ini menandakan bahwa terdapat kumpulan manusia purba yang datang ke wilayah Jawa lebih awal. Teori “Out of Africa” yang mengatakan, manusia purba mendatangi Jawa 1,2 juta tahun lalu bisa berubah akibat fosil baru ini.

Dikutip dari TribunJogja, Harry seorang profesor riset LIPI mengatakan bahwa manusia purba tertua ternyata bukan berasal dari Sangiran di mana menurut teori “Out of Africa” mereka datang di Pulau Jawa pada 1,5 juta tahun silam. Jadi, diperkirakan bahwa Bumiayu adalah ras pertama yang menghuni Jawa.

  • Teori Kedua

Sedangkan menurut Babad Jawa Kuno, nenek moyang dari suku Jawa dimulai dari Pangeran Kerajaan Kaling yang tersisihkan karena akibat dari konflik perebutan kekuasaan lahan baru. Disebutkan bahwa keturunan mahkota raja ini yang menjadi awal mula suku Jawa.

Sedangkan dalam sejarah lain yang berasal dari surat kuno Keraton Malang, asal usul suku Jawa justru ditemukan dari kerajaan Turki tahun 450 SM. Menurut kisahnya sang raja memberikan kuasa kepada penduduk untuk membuka sebuah lahan di daerah tidak berpenghuni namun misi ini gagal.

Untuk kedua kalinya, sang raja kembali mengutus penduduk yang berasal dari Koromandel berpindah di 350 SM. Pimpinan mereka yang bernama Aji Keler berhasil menemukan Nusa Kendang yang merupakan dataran tinggi dengan hutan lebat dan dipenuhi binatang buas yang liar.

Temuan tersebut disambut positif oleh para penduduk karena disana terdapat banyak bahan pangan yang bernama tanaman Jawi. Tumbuhan ini dapat ditemukan di mana-mana sehingga pulau tidak berpenghuni ini disebut sebagai Pulau Jawi. 

  • Teori Ketiga

Diambil dari teori pewayangan, ada yang menyebutkan bahwa penghuni pertama di Pulau Jawa adalah Batara Guru atau yang dikenal sebagai Dewa Syiwa oleh orang Hindustan. Ia membawa keluarga serta prajurit kerajaan ke Pulau Jawa karena peperangan yang sedang terjadi di tempat tinggalnya.

Dikenal sebagai dewa, Bathara Guru mendapatkan gen manusia dari Sang Hyang Nurcahya yang merupakan kakek buyutnya sekaligus putra Nabi Syits putra Nabi Adan as. Dewi Mulat istrinya berasal dari ras bidadari. Lalu anak-anaknya dari berbagai macam ras seperti manusia mutan dan bahkan jin.

Selanjutnya terdapat pendapat lain yang sudah diketahui masyarakat suku Jawa yaitu Prabu Sang Hyang Nurcahya yang merupakan cucu Nabi Adam tiba di Pulau Dewani yang berbahaya karena dihuni oleh binatang buas dan juga makhluk tak kasat mata yang jahat.

Menurut beberapa kalangan, Pulau Dewani bukanlah Pulau Madewa melainkan Pulau Jawa. Hal ini dikarenakan Pulau Jawa merupakan sebuah pulau memanjang yang masih tersambung dengan beberapa pulau lain seperti Pulau Andaman di India, Pulau Sumatera, hingga Kepulauan Nusa Tenggara.

Kesimpulan

Terdapat berbagai teori yang memperdebatkan siapa penghuni Pulau Jawa pertama. Jika ditilik dari kacamata sains dan riset, maka penghuni pertama di Pulau Jawa adalah manusia purba yang fosilnya ditemukan di Bumiayu.

Sedangkan menurut beberapa pemikiran dan sejarah lain, penghuni Pulau Jawa adalah penduduk-penduduk utusan dari Kerajaan Kling yaitu Aji keler dan koloninya. Lalu ada Prabu Sang Hyang Nur Cahya dan juga Batara Guru dari kisah pewayangan.

Bagaimana? Sudahkan ada gambaran setelah memahami beberapa ulasan di atas? Semoga bisa menambah wawasan Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *