Ritual Adat yang Dilaksanakan dengan Berbagai Tujuan

Ritual adat suatu daerah seringkali bermacam-macam tergantung dari tujuan pelaksanaannya. Kegiatan satu ini seringkali kali dihubungkan dengan beberapa tradisi yang dilakukan secara turum temurun dari nenek moyang terdahulu sebagai tanda bukti tumbuhnya kepercayaan.

Ritual yang Digunakan untuk Berbagai Tujuan

Selain karena keindahan alamnya Bali juga kaya akan adat istiadat yang dilakukan secaraturun temurun oleh masyarakat secara luas. Terdapat beberapa tujuan untuk pada ritual yang dijalankan secara lebih berikut ini beberapa ulasan lengkapanya:

1. Upacara Ngaben

Source:lapaktripblok.com

Tradisi ini merupakan kegiatan sering dilaksanakan ketika ada salah satu anggota keluarga yang meninggal. Cara pelaksanaannya dengaa membakar mayat tersebut menggunakan prosedur tertentu. Umumnya prosesnya itu diterapkan oleh mayoritas masyarakat beragama Hindu.

Upacara ngaben sendiri terbagi menjadi 3 jenis yakni ngaben Asti, Sawa Wedana, dan Swasta. Antara ketiganya memiliki kekhasan tertentu yang mempengaruhi setiap langkah-lngkahnya. Bagi masyarakat upacara semacam ini merupakan hal menggembirakan karena bisa mengantarkan ke nirwana.

2. Upacara Melasti

Source:kompas.com

Tradisi ini dilakukan setiap satu tahun sekali yang menjadi pelengkap Hari Raya Nyepi. Tujuannya adalah untuk penyucian diri bagi penduduk yang memeluk agama Hindu. Pelaksanaannya setidaknya dilakukan 3-4 hari. Setiap waktu tertentu mereka akan didatangi tirta amerta.

Pada saat upacara ini berlangsung, pemuka agama akan memercikkan air suci tepat ke kapada setiap warga. Hal ini sebagai pengharapan untuk menghapus semua kotoran dan pengaruh buruk dalam tubuh sehingga menjadikannya kembali murni layaknya bayi yang terlahir ke dunia.

3. Upacara Mekare-kare

Source:wisatakebali.com

Kegiatan adat ini berasal dari Desa Tenganan yang dilakukan oleh para laki-laki yang berperang daun pandan. Pada proses ini bertujuan untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam bertarung dan mempertahankan diri. Perlu diketahui bahwa alat tersebut berduri tajam dan bisa melukai.

Setelah peperangan menggunakan daun pandan ini dilaksanakan, para peserta akan didoakan oleh pemangku adat agar tidak merasakan sakit. Ritual adat Bali tersebut dilakukan sebagai tanda penghormatan kepada Dewa Indra yang menjadi dewa perang menurut kepercayaan Agama Hindu.

4. Upacara Galungan

source:kompas.com

Tujuan dari pelaksanaan dari upacara adat satu ini adalah untuk merayakan kemenangan melawan kejahatan. Selain itu juga sebagai simbol peringatan terbentuknya bumi sebagai tempat hidup manusia dan makhluk lainnya. Sederhananya adalah sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan.

Pelaksanaan Upacara Galungan dilaksanakan setiap 6 bulan sekali yang menggunakan sistem penanggalan Bali. Durasinya sekitar 10 hari berturut-turut dengan aturan tertentu dan dipimpin oleh pemangku adat. Istilah dari Galungan sendiri merupakan adopsi dari bahasa Jawa berarti menang.

5. Upacara Mepandes

Source:kulkulbali.co

Ketika anak mulai memasuki masa remaja mereka harus melaksanakan upacara adat satu ini dengan tujuan menghindari kecemburuan, keserakahan, amaran, dan sifat buruk lainnya. Prosesi ini dilaksanakan dengan memotong bagian gigi dengan beberapa ketentuan berikut ulasannya:

  • Anak laki-laki mulai melakukan prosesi ini ketika suaranya sudah memberat.
  • Sedangkan untuk perempuan melaksanakan adat ini ketika sudah menstruasi pertama.
  • Semua prosesi dari awal sampai akhir dilaksanakan oleh orang yang dituakan.
  • Pelaksanaannya dilakukan secara adat yang menunjukan kedewasaan atau biasa disebut baligh.

Prosesi dari upacara adat ini hanya dilakukan oleh orang yang dituakan dan mengerti tekniknya. Hal ini karena dibalik itu terdapat doa-doa sebagai pengharapan anak tersebut nantinya bisa terhindar dari sifat buruk. Meski sudah modern, namun adat seperti ini masih dilaksanakan secara turun temurun.

6. Upacara Adat Ngerupuk

Source:milenialjoss

Pelaksanaan Upacara Ngerupuk ini dilaksanakan dengan tujuan mengusir bhuta kala agar tidak mengganggu kehidupan manusia. Upacara adat tersebut digelar pada saat Hari Raya Nyepi di saat masyarakat sedang melaksanakan brata penyepian agar dapat khusyu saat menjalankan prosesnya.

Seperti halnya menyambut bulan Ramadhan dalam Agama Islam, Upacara Adat Ngerupuk ini dilaksanakan sebelum hari Raya Nyepi. Masyarakat sekitar diwajibkan untuk memberikan sesembahan kepada Buta Kala. Prosesinya dimulai dengan mengobori rumah serta pekarangan.

Demikian penjelasan mengenai Ritual Adat di Bali yang perlu Anda ketahui sebagai penambah informasi. Setiap kegiatannya terdapat unsur mitis tertentu sebab tujuannya adalah untuk mengusir berbagai malapetaka dan sifat buruk. Semua prosesnya dipimpin oleh pemangku adat atau ketuanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *