Tradisi Ngirim Leluhur? Asalnya Dari Mana?

Ngirim menjadi tradisi memberikan penghormatan kepada orang yang telah meninggal, termasuk para leluhur. Hal ini berdasarkan pada rasa cinta dan hormat mereka. Di dalam beberapa kebudayaan, acara tersebut berkaitan erat dengan rasa yakin serta percaya.

Berasal dari Wasiat Para Nenek Moyang

Pada masa nenek moyang dahulu, mereka mewasiatkan tradisi-tradisi tertentu kepada keturunannya. Tujuannya adalah agar kegiatan tersebut tetap berjalan dan tidak hilang tertelan zaman yang semakin moden serta berkembang.

Salah satu bentuk wasiat di sini adalah tradisi ngirim leluhur yang ada hingga saat ini. Itu merupakan wujud dari adanya rasa hormat pada para nenek moyangnya. Dengan begitu kegiatan rutin tersebut tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Segala bentuk tradisi memang sudah pasti berasal dari nenek moyang. Tidak terkecuali ngirim leluhur ini juga. Sebagai generasi muda yang baik dan menghargai sejarah, Anda patut untuk ikut melestarikannya bersama masyarakat lainnya.

Supaya Orang-Orang Mengingat Kematian

Tradisi ngirim leluhur biasanya akan ada pada waktu menjelang Ramadhan. Di Jawa, kebiasaan ini bernama nyekar atau mengunjungi makam keluarga dan menaburkan bunga pada pusaranya. Hal tersebut menjadi kegiatan rutin dari wilayah tersebut.

Dengan melakukan tradisi ngirim leluhur ini, harapannya adalah para masyarakat yang menghadiri acara tersebut dapat mengingat kematian. Selain itu, acara ini juga sebagai bentuk rasa syukur atas karunia kesehatan masyarakat suatu wilayah. Sekaligus syukuran dalam bentuk perayaan.

Untuk itu penting untuk dapat menyelenggarakan acara tradisi ngirim leluhur ini setiap tahunnya. Sebagai salah satu tanda penghormatan masyarakat sekitar kepada para nenek moyang terdahulu. Berbarengan juga untuk mengingatkan mengenai kehidupan yang tidak akan kekal.

Sebagai Pembersih Hati dan Jiwa

Selain untuk mengingat kan akan peristiwa kematian, tradisi ngirim juga menjadi pembersih hati dan jiwa manusia. Dalam acara keagamaan ini, biasanya mengadakan pembacaan tahil dan istighotsah bersama-sama serta mengkhususkannya untuk para leluhur mereka.

Anda bisa menafsirkannya sebagai pembersih atau pencerah hati. Karena di saat acara tersebut berlangsung, semua orang yang hadir sama-sama melantunkan bacaan dzikir dan tahlil. Keduanya sama-sama dapat menyucikan jiwa para pembacanya.

Pembersihan hati dan jiwa dapat melalui jalan dzikir atau kekhusyukan saat melantukan bacaan tahlil. Oleh sebab itu, tradisi ngirim leluhur banyak yang menganggapnya sebagai jalan untuk membersihkan fisik dan psikis seseorang dari hal-hal negatif dan sejenisnya.

Mendekatkan Hubungan Antar Sesama dan Menambah Relasi

Kemudian sebagai sarana mendekatkan hubungan antar sesama dan menambah relasi. Dulu orang-orang tidak mengenal teknologi modern seperti zaman sekarang. Semua kegiatan terlaksana atas kerja sama yang baik dari masyarakat.

Dalam tradisi ngirim leluhur, semua orang dalam satu wilayah berkumpul bersama dan memanjatkan doa secara beramai-ramai dalam satu tempat. Misalkan di lapangan, masjid atau musholla, halaman terbuka atau lokasi-lokasi lainnya.

Setidaknya dengan adanya acara tradisi ngirim leluhur ini akan terdapat waktu berkumpul bersama seluruh warga masyarakat sekitar. Hal tersebut dapat menjadi jembatan untuk meningkatkan persaudaraan dan kekeluargaan.

Larangan yang Patut untuk Semua Orang Patuhi

Tidak semua tradisi hanya sebatas perayaan atau momen menggembirakan dan beramai-ramai saja. Ada kalanya tradisi berupa larangan yang patut semua orang patuhi. Biasanya bentuk seperti ini berkaitan dengan hal-hal gaib.

Meskipun ada juga beberapa yang menggunakan simbol-simbol keagungan atau hal lainnya. Larangan yang leluhur wasiatkan itu pasti berguna untuk kemaslahatan dan keselamatan penduduk wilayah itu. Oleh sebab itu, semua orang harus ikut berpartisipasi di dalamnya.

Sebuah tradisi lahir dari adanya kebiasaan. Hal ini ada sejak jaman dulu, masa nenek moyang wilayah tersebut. Kegiatan bersama-sama yang terus terlaksana setiap hari akhirnya menjadikannya sebagai rutinitas, hingga akhirnya lahir tradisi tersebut.

Karena sudah menjadi bagian dari rutinitas warganya, sehingga setiap generasi tua menjelaskannya dan menitipkannya agar tetap lestari hingga anak cucunya kelak nanti. Bahkan sampai sekarang, masih banyak tradisi-tradisi leluhur yang masih terjaga keasliannya.

Demikian penjelasan mengenai asal tradisi ngirim leluhur. Seseorang dapat memperoleh lebih banyak lagi informasi lainnya dengan memanfaatkan kemudahan internet saat ini. Atau menanyakannya langsung kepada warga sekitar rumah Anda.

Exit mobile version