Terpisahnya Jawa dan Sumatera

Terpisahnya Pulau Jawa dan Sumatera

Tahukah Anda bahwa dahulu Jawa dan Sumatera ini jadi satu daratan. Akan tetapi lantaran setelah adanya bencana dahsyat, menjadikan keduanya terpisah. Jadi bilamana ingin pergi kesalah satu pulau tersebut harus menggunakan jasa angkutan umum yaitu kapal laut.

Pulau Jawa dan Sumatera Terpisah

Menurut kesepakatan para ahli bahwasanya pulau Jawa dan Sumatera pada dahulunya itu menyatu. Terjadinya pemisahan tersebut karena terjadinya sebuah gerakan lempeng Bumi. Selain itu juga ada pendapat lain yang mengatakan bahwa akibat meletusnya gunung Krakatau.

Seorang peneliti Ken Wohletz dari Los Alamos National Laboratory (New Mexico) juga mendukung, bahwa penyebab terpisahnya Jawa dan Sumatera akibat dari letusan dahsyat gunung Krakatau. Para ahli geologi juga berpendapat bahwa terjadinya berulang kali ledakan, hingga membentuk selat Sunda.

Kemungkinan besar ada dua periode letusan terbesar gunung Krakatau. Akan tetapi menurut Donald Theodore Sanders dan Zeilingan de Boer dalam Volcanoes in Human History tahun 2002, menyebutkan bahwa terjadinya itu sekitar ribuan tahun lalu.

Menurut  Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)

Banyak informasi yang mengatakan bahwa terpisahnya pulau Jawa dan Sumatera adalah karena letusan gunung krakatau. Namun menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa hal tersebut keliru atau kurang benar.

Kepala PVMBG Hendra Gunawan menuturkan bahwa letusan krakatau bukanlah menjadi penyebab terpisahnya pulau Jawa dan Sumatera. Kejadian tersebut terjadi sebelum terbentuknya gunung merapi itu. Justru katanya bahwa pemisahan akibat adanya sebuah aktivitas dalam bumi.

Menegaskan dari pendapat Hendra bahwa dinamika tektonik lempengan bumi itulah yang menciptakan pulau Jawa dan Sumatera. Jadi bukan akibat dari letusan gunung krakatau tuturnya. Oleh karena banyaknya informasi, maka PVMBG meluruskannya.

Fakta Dahsyatnya Letusan Gunung Berapi Krakatau

Letusan gunung krakatau pada tahun 1883 merupakan salah satu sejarah dunia yang menimbulkan sebuah ledakan besar. Juga terjadilah dampak erupsi dan seketika mampu merubah siklus iklim dunia pada waktu itu. Berikut ini fakta dari kedahsyatannya:

  1. Terbelahnya Pulau Jawa dan Terciptanya Sumatera

Seorang arkeolog David Keys menerbitkan sebuah buku pada tahun 1999 dengan judul, “Catastrophe: An Investigation into Origins of the Modern World”. Jadi ada hal menarik dalam tulisannya yaitu tentang krakatau pernah meletus pada tahun 416 M atau 535 M. Dampaknya merubah peradaban dunia.

Dalam perkara ini David Keys merujuk pada sebuah catatan sejarah yang merujuk angka 416 yaitu teks Jawa kuno dengan judul “Pustaka Raja Purwa”. Tulisan tersebut menjelaskan tentang suatu kejadian bencana alam luar biasa hingga pulau Jawa terbelah menjadi 2, lalu terciptalah Sumatera.

  • Terjadi Tsunami

Memang efek dari letusan gunung krakatau ini sangatlah luar biasa sekali. Efek dari goncangannya tersebut mengakibatkan terjadi gelombang tsunami besar. Naiknya air laut tersebut mengakibatkan peradaban tersapu bersih.

Saking besarnya hingga menenggelamkan daratan pemukiman para warga. Begitu pula para peneliti memperkirakan besarnya gelombang tsunami besar tersebut mencapai ketinggian 50 meter. Menurut mereka dampaknya menewaskan lebih dari 50% jiwa.

  • Jutaan Debu Vulkanis Menutupi Atmosfir

Begitu dahsyatnya letusan gunung krakatau hingga memuntahkan isi perut bumi samapi menutupi atmosfer dan menjadikan sinar matahari tidak bisa menembusnya. Dengan demikian langit-langit sangat gelap. Selain itu kengerian lagi terjadi selama hampir 3 hari.

Indonesia bukan satu-satunya yang mengalami dampak seperti ini. Melainkan banyak negara lain seperti Nikaragua merasakan efek letusannya. Pada waktu itu langit begitu gelap bahkan pada siang hari. Setelah itu abu-abu tersebut jatuh dan menutupi sebagian bumi.

  • Bumi Menjadi Dingin Selama Bertahun-Tahun

Muntahan dengan kapasitas jutaan ton debu Vulkanik ke langit membuat sinar matahari tidak bisa menembus bumi. Hal tersebut menjadikan suhu iklim dingin. Menurut pendapat para peneliti bahwa suhu semakin menurun sampai beberapa derajat saja.

Selain itu kondisi mengerikan tersebut bertahan selama bertahun-tahun. Lebih tepatnya sekitar 1883-1888. Jadi hampir lima tahunan iklim suhu tidak mengalami kestabilan. Jika hal ini berlanjut lagi, maka akan menjadikan dampak buruk bagi kehidupan.

Demikian tadi penjelasan terpisahnya Jawa dan Sumatera. Semoga pembaca sekalian lebih terbuka lagi wawasannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *