Mitos Mengenai Pernikahan yang Dipercaya Jika Dilanggar Mendapatkan Kesialan

source: poskota.co.id

Meski dunia sudah semakin maju namun tidak sedikit masyarakat yang mempercayai mengenai mitos mengenai pernikahan. Hal ini selalu dikaitkan dengan ditimpa kesialan jika melanggarnya. Entah nyata atau tidak namun ada banyak penyelenggaraan ritual adat untuk membuang keburukan.

Mitos Mengenai Pernikahan Jika Dilanggar Mendapatkan Kesialan

Pernikahan merupakan sebuah prosesi sakral, oleh sebab itu tidak jarang masyarakat mengisinya dengan berbagai adat misalnya tidak boleh keluar jauh dari rumah dengan berkendara sendiri. dikatakan apabila hal itu dilanggar maka akan terjadi kecelakaan.berikut ulasan lengkapnya:

1. Pernikahan di Bulan Suro

source: cnnindoneisa.com

Berbicara mengenai tradisi Jawa memang tidak ada habisnya jika berkaitan dengan pernikahan. Masyarakat masih cukup kertas untuk memilihkan pasangan hidup anak-anaknya karena tentunya setiap orangtua ingin melihat buah tiny bahagia bersama pasangannya sampai akhir hayat.

Syuro menjadi salah satu bulan yang disakralkan karena berkembang tradisi berbau mistis misalnya larung kepala kerbau dan mencuci benda peninggalan leluhur seperti keris atau lainnya. Berkaitan dengan kebiasaan tersebut muncul kepercayaan tidak dibolehkan melangsungkan pernikahaan.

2. Kembar Buncing

source: halodoc.com

Bali merupakan salah satu daerah yang masih sangat kental akan adat dan budayanya termasuk mengenai pernikahan. Kembar buncing atau manak adalah kepercayaan berkaitan dengan bahwa anak kembar pria dan wanita harus dinikahkan untuk menghindari kesialan atau kejadian tidak terduga.

Meskipun demikian bukan berarti jika pernikahan ini akan dilaksanakan saat itu juga. Antara keduanya akan disatukan jika saatnya sudah tiba, maksudnya adalah siap secara lahir dan batin. Pada prinsipnya juga tetap mematuhi aturan pemerintah bahwa usia minimal yakni 19 tahun.

4. Posisi Rumah

source: nesabamedia.com

Bagi orang Jawa sebelum menikah penting untuk melihat posisi rumah antara kedua mempelai ada kalanya cocok namun tidak sedikit juga tidak. Larangan yang berkembang sampai sekarang ini ketika berhadap-hadapan satu dengan lainnya selain itu juga tentang arahnya misal barat dan utara.

Sebutan dalam bahasa Jawanya adalah Ngalor-Ngulon diyakini oleh masyarakat terutama tokoh yang dituakan sebagai pertanda buruk. Konon nantinya setelah menikah pengantin akan mengalami berbagai kejadian tidak mengenakkan dan bisa menimbulkan banyak kemalangan di kehidupannya.

4. Weton

source: lifestyele.okezone.com

Perhitungan ini sering dipakai oleh masyarakat Jawa Sebelum melakukan pernikahan. Weton sendiri adalah ramalan yang diambil dari perayaan hari kelahiran dalam perhitungan kalender khusus. setiap akan melangsungkan pernikahan maka para tetua akan menghitung antara keduanya.

Jika tidak cocok maka pernikahan yang semula sudah direncanakan akan gagal begitu saja, karena berkembanag mitos mengenai jumlah angka lahir keduanya menentukan bagaimana kehidupan nantinya. Misalnya salah satu dari orang tuanya meninggal atau akan terjadi kesialan berkelanjutan.

5. Pernikahan Anak Pertama dan Ketiga

source: maharmahar.com

Ada banyak kasus pernikahan yang gagal akibat berkebangnya sudatu mistos di masyarakat. dikatakan bahwa menyatunya anak pertama dan ketiga juga tidak diperbolehkan. Jika sampai dilanggar maka banyak beredar kepercayaan bahwa kehidupannya akan dirundung cobaan.

Oleh karenanya masyarakat yang masih memegang teguh nilai adat dan budaya memilih untuk membatalkan prosesi pernikahan dibandingkan harus mengalami kejadian tidak mengenakan. Percaya atau tidaknya sebenarnya tergantung pada keyakinan antara kedua belah pihak.

6. Tidak Boleh Menikah pada Tahun yang Sama

source: radarsulteng.id

Masih seputar tentang adat jawa yang melarang adik dan kakak menikah pada tahun sama. Guna menghindari terjadinya hal tidak diinginkan maka salah satunya harus mengalah dan memilih untuk melangsungkan setelahnya. Namun perkembangan modern ternyata sudah mulai melunturkan adat ini.

Hanya saja tidak jarang masyarakat yang mempercayainya dengan rumus tertentu. Jika membicarakan mengenai adat Jawa memang sedikit rumit karena tidak semua orang bisa melakukannya. Umumnya tokoh yang dituakan memiliki pengetahuan khusus dan biasanya diwariskan secara turun temurun.

Jika berkaitan dengan adat memang tidak boleh terlalu dianggap remeh maupun berat untuk menghindari terjadinya dampak buruk di kehidupan selanjutnya. terkait percaya atau tidaknya sebenarnya menyesuaikan dengan prinsip masing-masing orang.

Itulah penjelasan mengenai mitos mengenai pernikahan yang mungkin tengah Anda percayai dan berkembang di kehidupan masyarakat. sebelum mengambil keputusan sangat disarankan memperhitungkan untung dan ruginya. Pastikan antara keduanya sepakat untuk itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *