Tradisi budaya Indonesia memiliki berbagai kepercayaan dan mitos terutama adat dari Jawa. Tidak banyak masyarakat yang tahu tentang mitos budaya tersebut. Beberapa diantaranya mengetahuinya tetapi tidak percaya dengannya sehingga bersikap acuh. Membicarakan mitos akan kembali pada kepercayaan.
Mitos Budaya Jawa yang Masih Menjadi Perbincangan Hangat di Era Modern
Seberapa majunya zaman modern, ternyata tidak mempengaruhi tradisi hingga budaya masyarakat jawa karena semua memang didasarkan pada kepercayaan. Pulau Jawa memiliki banyak mitos tetapi tidak semua masyarakatnya percaya bahkan menyangkal. Berikut beberapa mitos kepercayaan budaya Jawa.
1. Pertanda akan Ada Orang Meninggal dengan Kehadiran Burung Gagak
Menurut pengalaman pribadi karena tinggal di salah satu pulau Jawa, sering sekali mendengar tetangga berceloteh tentang keberadaan gagak hitam berterbangan mengelilingi komplek. Lalu mereka bilang akan ada yang sakit parah dan meninggal di sekitar komplek. Saat itu entah kebetulan memang benar.
Tetangga ada yang meninggal karena sakit parah. Terkadang apa yang dibicarakan tersebut menjadi suatu doa sehingga mitos dengan tidak sengaja bekerja secara ajaib. Bagi yang percaya akan terus menghubungkan kepercayaan budaya jawa tersebut ketika ada burung gagak berterbangan.
2. Menabrak Kucing Hingga Mati akan Mengalami Kesialan
Kepercayaan mitos yang satu ini pasti sudah sangat familiar di telinga masyarakat Indonesia. Menabrak kucing hingga mati akan mengalami kesialan dan diperkuat lagi dengan jenis kucing berwarna hitam. Namanya manusia tidak luput dari kata lalai sehingga kejadian seperti itu bisa terjadi kapan saja.
Sebagai pengemudi bertanggung jawab, jika mengalami hal serupa sebaiknya segera menguburkan kucingnya atau binatang lainnya sehingga tidak mengganggu pengguna jalan lainnya. Kegaiban kucing hitam ternyata juga terjadi di berbagai negara, eksistensinya hingga masuk ke beberapa adegan film.
3. Jika Bersiul pada Sore dan Malam Hari Mengundang Makhluk Halus
Mitos tersebut kerap kali terdengar di berbagai wilayah pulau Jawa. Jika dipikirkan menggunakan logika, kemungkinan sore menjelang malam memang waktu rawan sehingga agama pun menganjurkan menutup semua pintu dan jendela. Sedikit berkaitan dengan bersiul, karena suaranya menyerupai panggilan.
Sedangkan ketika sore hari, sesuai rumor memang waktu terbaik bagi makhluk tak kasat mata keluar di malam hari, tentunya dengan bersiul akan beranggapan memanggil mereka semua. Terlepas dari itu semua, keberadaan ‘mereka’ selalu ada di setiap saat tanpa harus bersiul sehingga dapat terasa kapanpun.
4. Tidak Boleh Menikah di Bulan Suro (Muharram)
Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, menikah pada bulan Suro hanya bisa dilakukan oleh kalangan atau keturunan Keraton. Selain itu mitos mengadakan pernikahan di bulan Suro memiliki banyak mitos salah satunya akan mendatangkan musibah bagi yang nekat melakukannya dan masih ada kepercayaan lainnya.
Tidak ada alasan khusus mengapa ada mitos tersebut, yang jelas kepercayaan tersebut berasal dari leluhur sehingga dikenalkan secara turun temurun hingga saat ini. Konon juga ketika bulan Muharam, Nyi Roro Kidul melakukan hajatan, hal tersebut menjadi alasan mitos mengapa ada larangan pernikahan.
5. Ayam Jantan yang Berkokok di Sore dan Malam Hari
Mitos dan kepercayaan tampaknya selalu saja berhasil menghantui masyarakat Indonesia. Keberagaman budaya hingga sukunya membuat Negara ini sangat kental dengan beberapa kepercayaan dan juga cerita dari leluhur mereka terutama dari masyarakat Jawa. Salah satunya ayam memiliki banyak mitosnya.
Konon, kepercayaan dan mitos masyarakat Jawa tentang ayam jantan berkokok di tengah malam berarti hewan tersebut sedang melihat setan atau hantu gentayangan. Ada lagi ketika ayam bersuaranya disepertiga malam, ada malaikat lewat. Menurut pemikiran logika, wajar saja karena akan menjelang waktu subuh.
6. Menaruh Gunting dan Sisir di Bawah Tempat Tidur agar Aman
Secara pribadi sebagai masyarakat Jawa masih belum paham mengapa mitos yang satu ini sangat diup oleh orang tua kepada cucu melalui anaknya. Menghubungkan dengan pemikiran logika pun masih sulit. Gunting mungkin alat tajam tetapi sisir? Masih menjadi pertanyaan besar dunia mitos dan logika.
Bahkan di jaman modern seperti sekarang masih banyak masyarakat mempercayai dengan mitos tersebut. Tidak ada alasan tepat mengapa mempercayainya, hanya ada satu yang meyakinkan yaitu memang turun temurun dari leluhur Jawa.
Mitos budaya Jawa di atas sudah ada sejak jaman dahulu sehingga rata-rata masyarakat yang masih percaya adalah orang tua. Walaupun begitu tidak menutup kemungkinan generasi muda mempercayainya karena memang mereka berusaha mengikuti ajaran leluhur budaya adatnya.
