Budaya  

Jangan Menyepelekan Sesajen, Beginilah Kepercayaannya Dalam Adat Jawa

Source : akarasa.com
Source : akarasa.com

Pertama kali mendengar kata sesajen pasti akan berpikir langsung kepada kepercayaan masyarakat Jawa. Sebenarnya tidak hanya pada penduduk Jawa saja, tetapi sesajen juga digunakan di berbagai budaya Indonesia salah satunya Bali. Mereka pun mempunyai kepercayaan masing-masing terhadapnya.

Beberapa Kepercayaan Sesajen dalam Adat Jawa

Budaya adat Jawa memang erat kaitannya dengan sesajen. Tidak jarang di daerah perkampungan selalu ada sesajen di persimpangan jalan, hanya berupa bunga 7 rupa. Dibalik itu semua pasti ada kepercayaan yang menjadi tujuan pemberian barang mistis tersebut dan berikut beberapa kepercayaannya di kalangan masyarakat.

1. Sebagai Bentuk Sopan Santun pada Makhluk Halus

Source : idntimes.com

Beberapa masyarakat mempercayai bahwa dengan menyajikan sesajen merupakan sebuah bentuk dari sopan santun terhadap makhluk halus yang ada di sekitar. Terkadang penyajiannya diletakkan pada tempat bernuansa mistik serta mempunyai nilai kepercayaan besar di sebuah wilayah.

Contohnya saja di Gunung Tidar yang terkenal sebagai pakunya tanah Jawa berdasarkan sejarah dari pulau Jawa. Letaknya pun di daerah Magelang dan setiap tanggal tertentu masyarakat berbondong-bondong mendatanginya, selain mendatangi makam disana banyak tertata rapi sesajen untuk perayaan.

2. Bentuk Rasa Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa

Source : langgar.co

Pada dasarnya pemikiran orang-orang selalu mengaitkan sesajen dengan hal gaib dan mistis serta beraroma makhluk halus, namun pada kenyataanya tidak seperti itu. Ada juga kepercayaaan bahwa penyajian sesajen ditujukan sebagai rasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Hal tersebut menjadi sebuah cambukan bahwa sebenarnya sesajen bukan hanya bertujuan sebagai kemistisan atau bahkan syirik. Biasanya sesajen bentuk rasa bersyukur tersaji dengan beberapa makanan serta nasi sehingga setelahnya dimakan bersama-sama masyarakat sekitar.

3. Sebuah Penghubung Antara Dunia Fana dengan Alam Lain

Source : dewisundari.com

Di dalam sebuah karya tulis menjelaskan bahwa salah satu kepercayaan sesajen adalah sebagai penghubung antara dunia fana dan alam lain sehingga sering sekali disajikan untuk bentuk sopan santun seperti pada poin pertama. Dengan memberikan penyajian tersebut merupakan tanda damai pada ‘mereka’.

Tujuan tersebut tentunya agar pihak alam lain tidak mengganggu manusia serta saling berhubungan karena memang pada dasarnya keberadaan makhluk halus selalu ada di sekitar manusia. Dari situ dipercaya bahwa keberadaan dunia lain hanya berbatas tipis dengan dunia fana makhluk hidup.

4. Melengkapi Tradisi Ritual Adat Istiadat

Source : idntimes.com

Dari sekian kepercayaan, tujuan awal penyajian sesajen tentu saja sebagai pelengkap ritual adat istiadat di berbagai daerah Indonesia. Namun kepercayaan akan tergantung pada ritulnya, sehingga tidak dapat diperkirakan apa kegunaannya ketika melengkapi keperluan ritual adat istiadat.

Dilansir dari Wikipedia.org, sesajen merupakan sebuah sarana dan digunakan masyarakat untuk berkomunikasi kepada pemilik kehidupan kekuatan tertinggi. Selain itu juga menjadi perantara komunikasinya terhadap hal gaib yang dianggap telah melindungi masyarakat daerah tersebut.

5. Bisa Mendatangkan Segala Hal Baik dalam Prosesi Pernikahan

Source : visitingjogja.com

Tak jarang dalam prosesi pernikahan adat Jawa sering kali disajikan sebuah sesajen. Pada ritual kali ini masyarakat Jawa memang selalu menyajikan sesajen untuk acara adat walimahan ‘ursy atau pesta pernikahan khususnya menggunakan adat Jawa. Mereka mempunyai kepercayaan kental dari adat turun temurun.

Menurut para leluhur setempat, sesajen tersebut dipercaya mendatang segala hal baik untuk kedua mempelai pengantin ketika menjalani bahtera rumah tangga. Kelancaran dalam rizky, mencari keberkahan disetiap langkah, dan tentunya menghasilkan keturunan. Kepercayaan tersebut sudah ada sejak dulu.

6. Meminta Keberkahan dari Arwah Leluhur

Source : kibaguswijaya.com

Dalam sebuah daerah di Indonesia khususnya yang masih menjunjung tinggi kebudayaan adat istiadatnya, pastinya mempunyai berbagai macam ritual dan menjadikan sesajen komponen utama pelaksanaan upacara tersebut. Dalam hal ini tentunya masyarakat mempersembahkannya untuk para leluhur.

Baik leluhur yang masih ada, biasanya dianggap tetua dan untuk arwah-arwah leluhur sebagai bentuk pengabdian cucu serta keturunannya melestarikan kebudayaan serta ritual tersebut. Selain itu masyarakat juga meminta keberkahan melalui sesajen tersebut kepada semua arwah leluhurnya.

Namanya saja kepercayaan jadi semua itu akan selalu kembali kepada masyarakat, karena ritual serta keberadaan sesajen memang merupakan adat istiadat yang sudah diturun temurunkan. Hingga saat ini di jaman modernisasi untuk mempercayainya adalah bentuk mengabadikan kelestarian budaya Indonesia.

Exit mobile version